Tegas dan Kritis, Suci Gairahkan Diskusi Moderasi Beragama

Pamekasan — Pelatihan Kerukunan Umat Beragama yang digelar Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan pada Senin, 26 Mei 2025, tidak hanya menghadirkan narasumber hebat dari Balai Diklat Keagamaan Jawa Timur, namun juga memunculkan semangat diskusi kritis dari para peserta.

Salah satu yang mencuri perhatian adalah Dwi Suci Andriani, Penyuluh Agama Islam dari Kecamatan Pademawu.

Dalam sesi dialog bersama Widyaiswara Dr. Agus Ahmadi, Suci — sapaan akrabnya — tampil berani sebagai pemantik diskusi dengan mengangkat kasus kontroversial penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 27 September 2016. Ia merefleksikan bagaimana peristiwa tersebut menguji sensitivitas umat beragama dan menimbulkan dinamika sosial yang kompleks.

Menurut Suci, kasus Ahok menjadi titik penting untuk memahami pentingnya komunikasi publik yang beretika, serta peran tokoh agama dalam meredam potensi konflik horizontal.

“Kita tidak boleh hanya reaktif terhadap konflik, tetapi harus mampu membacanya secara mendalam, lalu meresponsnya dengan kearifan,” ungkapnya dalam forum yang disambut antusias oleh peserta lain.

Respons peserta dan pemateri pun sangat positif. Agus bahkan mengapresiasi keberanian dan ketajaman analisis yang disampaikan Suci. “Diskusi seperti ini yang kita butuhkan dalam pelatihan. Tidak hanya menambah ilmu, tapi juga membangun kesadaran bersama tentang pentingnya moderasi beragama,” ujarnya.

Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 38 penyuluh ini bertujuan meningkatkan kompetensi dan kapasitas penyuluh agama dalam menjaga kerukunan umat beragama.

Dengan suasana yang hidup dan dialogis, pelatihan ini menjadi ruang belajar yang produktif dan mencerdaskan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *