Merokok Tingkatkan Risiko TBC: Ancaman Ganda bagi Kesehatan Masyarakat Oleh Penyuluh Kecamatan Pakong.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap bahaya kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan kebiasaan merokok dan penyakit tuberkulosis (TBC), Penyuluh Agama Islam Kecamatan Pakong bekerja sama dengan Puskesmas mengadakan penyuluhan kesehatan di MTs Miftahul Khoir Cenlecen , Selasa (03/06).

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa dengan tujuan membekali mereka pengetahuan tentang dampak negatif merokok serta pencegahan dan penanganan penyakit TBC. Dalam penyuluhan tersebut, para siswa diberi penjelasan mendalam mengenai zat-zat berbahaya dalam rokok, seperti nikotin dan tar, yang dapat merusak organ tubuh serta meningkatkan risiko penyakit paru-paru, kanker, hingga kematian dini.

Moh Zaini Hadi (Penyuluh Agama islam) juga menjelaskan bahwa merokok menjadi salah satu faktor risiko penyebab TBC, penyakit menular yang menyerang paru-paru dan masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.

“Merokok bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar kita melalui paparan asap rokok. Ditambah lagi, perokok aktif maupun pasif memiliki risiko lebih tinggi terkena TBC,” jelas Moh Zaini Hadi, penyuluh agama islam yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.

Penyuluhan ini disambut antusias oleh para siswa. Beberapa dari mereka mengaku baru mengetahui bahwa TBC dapat menular melalui udara dan diperparah oleh kebiasaan merokok.

“Saya jadi lebih tahu bahayanya merokok dan pentingnya menjaga kesehatan paru-paru,” ujar Ahmad Haikal Wardana, siswa kelas X.

Kepala sekolah Nyai Miftahul Khoir, S.Pd.I , mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap para siswa dapat menjadi agen perubahan dengan menyebarkan informasi yang mereka dapat kepada keluarga dan teman-teman di lingkungan sekitar.

“Kami ingin siswa tidak hanya belajar di kelas, tapi juga dibekali pengetahuan untuk hidup sehat dan menjauhi kebiasaan buruk seperti merokok,” ujarnya.

Penyuluhan ini merupakan bagian dari program edukasi kesehatan rutin yang akan terus dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit menular dan pembentukan pola hidup sehat sejak dini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *