KTM Resmi membentuk Tim Sembilan

\"\"

Koloman Takmir Masjid (KTM) se Kecamatan Larangan putaran kedua telah dilaksanakan pada hari Ahad (17/07/22) bertempat di Masjid Nurul Barokah Desa Panaguan Kecamatan Larangan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, KTM yang pembentukannya diinisiasi oleh Kepala KUA Larangan, H. Mudenar bersama Pengurus DMI Kecamatan Larangan. merupakan wadah silaturahim ketua-ketua takmir masjid. Format kegiatannya adalah pertemuan setiap dua bulan sekali yang diisi pembacaan istighasah dan diskusi seputar kemasjidan. Sampai saat ini sudah ada 45 Masjid yang tergabung sebagai anggota KTM.

Menurut Holis Hendri, Sekretaris KTM, koloman kali ini sedikit berbeda dari kegiatan perdananya, \”sekarang anggota KTM terkihat sangat antusias dalam diskusi, sampai-sampai kita menyepakati pembentukan tim sembilan\”. Tuturnya setelah koloman usai.

Tim sembilan dibentuk sebagai respon dari sambutan pengarahan yang disampaikan oleh Pembina KTM, KH. Syaifudin Syam. Menurut Beliau, Takmir Masjid perlu memiliki acuan yang jelas berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugasnya. \”Agar tidak tumpang tindih dengan tugas Remas\”. Jelas beliau.

Menanggapi sambutan Syaifuddin, moderator sekaligus sekretaris DMI Larangan, Ainullah langsung mengarahkan materi diskusi pada pembentukan tim perumus standar tata kelola Masjid. \”Tim ini akan merumuskan berbagai standar yang mestinya dimiliki oleh Masjid\”. Jelas Ainul, begitu dia akrab disapa.

Masih menurut Ainul dalam memberikan pengantar diskusi, standar pengelolaan yang dimaksud antara lain, standar kebersihan dan kesucian masjid, standar organisasi takmir, standar kegiatan, standar keuangan, dll. \”Kalau ada pedomannya, mudah bagi pengurus takmir untuk bekerja\”. Imbuhnya.

Setelah melalui diskusi yang panjang, ahirnya disepakati bahwa tim adalah kolaborasi dari unsur DMI, KTM dan perwakilan Takmir Masjid.

Dari unsur DMI, diwakili oleh Muhamad Ismail (ketua), Anwari (wakil ketua) dan Ainullah (sekretaris). Sedangkan dari unsur pengurus KTM diwakili oleh Holis Hendri (sekretaris), Masduki (bendahara) dan Qoyyim Asy\’ari (koordinator Larangan Luar). Sedangkan dari unsur Takmir Masjid diwakili oleh Hadiri, Abd. Salam dan Afifi.

Sebelum nenutup diskusi, Ainul memberikan kesimpulan bahwa waktu selama dua bulan untuk merampungkan tugasnya. \”Sehingga pada kegiatan KTM bulan Shafar di Blumbungan, ini bisa diplenokan\”. Jelasnya. \”Dan dengan niat tabarrukan ke wali songo dan pendiri bangsa, tim ini kita beri nama Tim Sembilan\”. Pungkasnya disambut applause hadirin antusias.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *