Pademawu, 10 Juni 2025
Kantor Kementerian Agama kabupaten Pamekasan melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam dan ditindak lanjuti oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Pademawu menyelenggarakan kegiatan pengembangan Kampung Moderasi Beragama (KMB).
Kegiatan ini dilaksanakan di desa Dasok Kec. Pademawu, tepatnya di balai desanya, dimulai dari jam 09:00 WIB hingga selesai.
Peserta kegiatan ini seluruhnya berjumlah 50 orang. Seluruh peserta selain memperoleh fasilitas konsumsi, masing-masing juga memperoleh cendera mata kaos bertuliskan “Moderat dan Toleran´´ yang secara tersirat mengandung pesan bahwa hidup jika ingin tenang dan damai, pakailah baju moderasi dan toleransi.
Kegiatan ini melibatkan beberapa kepala lintas sektor kecamatan; Camat Pademawu, Danramil, Kapolsek, Kapus, dan ketua MWC NU, serta melibatkan beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Fathor Rasyid selaku kepala desa Dasok dalam sambutannya menegaskan bahwa masyarakat desa Dasok adalah masyarakat moderat yang menjunjung tinggi komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan adaptif terhadap kearifan lokal. Menurut beliau, Dasok adalah basis dua organisasi besar Islam, yaitu Nahdhatul Ulama (NU) dan Syarikat Islam (SI), tetapi dalam kesehariannya, mereka hidup akur dan berjuang bersama membimbing umat dan mengenyampingkan fanatisme kelompok.
Selain kepala desa, sambutan juga diminta dari Danramil dan Kapolsek sebagai pengampu keamanan dan ketertiban di wilayah kecamatan. Menurut beliau berdua, perlu adanya kerja sama yang baik antara aparat keamanan dan masyarakat dalam menangkal paham radikal atau gerakan yang merusakan kerukunan dan perdamaian di wilayah Pademawu.
Kasi Bimas, H. Ilyasak, MSi sebagai pemateri penguatan moderasi beragama dalam kegiatan ini dengan didampingi oleh kepala KUA Pademawu, H. Abdul Wafi, MSi, menyampaikan bahwa perbedaan harus disikapi secara bijak. Beliau berharap kepada kepala desa untuk mengembangkan moderasi beragama kepada kelompok PKK atau karang Taruna melalui penyuluh agama KUA Pademawu.
Sebagai bentuk implemintasi dari kesalehan sosial dalam bentuk aksi nyata, kegiatan ini ditutup dengan santunan dhu`afa berupa sembako.
Kegiatan yang berlangsung lama biasanya mengesankan rasa jenuh bagi peserta. Namun tidak pada kesempatan ini. Ketika lirik jumberareka dan yel yel KMB dilantunkan, para peserta nampak semangat dan antusias mengikuti kegiatan sampai selesai.