EMPAT DIMENSI KESEHATAN DALAM BERPUASA

Oleh : Wahyudi

Penyuluh Agama Islam Kecamatan Tlanakan
Puasa bukanlah ajaran baru, ia merupakan ibadah yang sudah di lakukan oleh Nabi-Nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad SAW. Bahkan perintah puasa ini sangat tegas dan baku seperti yang telah tersurat dalam al-Qur’an. Puasa tidak hanya memiliki dimensi ibadah kepada Allah SWT, akan tetapi puasa memiliki nilai lebih dari sisi kesehatan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar kesehatan meliputi empat dimensi, yaitu sehat fisik, Psikis, Sosial dan Spritual. Dan ternyata empat dimensi tersebut dapat kita temui dalam ibadah puasa. Berikut penjelasan singkatnya :

  1. Sehat Fisik
    Dengan berpuasa, maka akan dapat mengistirahatkan saluran pencernaan. Di dalam Islam di larang makan dan minum secara berlebih-lebihan, karena hal tersebut tidak baik untuk kesehatan tubuh. Dalam skala makro, puasa akan berdampak pada sel-sel tubuh, dimana reaksi-reaksi biokimiawi seperti protein, karbohidrat dan lain sebagainya berlangsung. Sewaktu alat pencernaan beristirahat, energi yang dibutuhkan diambil dari cadangan karbohidrat dan timbunan lemak. Yang mana, dalam jiwa yang seimbang, reaksi-reaksi biokimiawi berjalan lebih lancar, terarah, dan tidak membahayakan.
    Makanya ketika berpuasa disunnahkan berbuka dengan kurma atau buah-buahan yang lain serta meminum minuman yang manis seperti madu, karena dengan buah-buahan dan minuman yang manis meruakan bahan bakar yang siap pakai dan dapat segera diserap oleh tubuh untuk dapat memulihkan tenaga.
  2. Sehat Psikis
    Kesehatan seseorang tergantung pada kesehatan jiwa dan raganya, jika hanya raganya saja yang sehat, tapi jiwanya tidak. Maka sama saja dengan orang sakit. Kesehatan psikis disini adalah kesehatan mental .
    Dengan berpuasa, seseorang akan dapat merasakan ketenangan jiwa, terlebih kondisi modern saat ini, kehidupan seseorang cenderung memiliki beban psikologis yang tinggi dengan ditandainya keadaan stres yang berat. Setiap jiwa manusia di dominasi oleh nafsu, sementara dengan berpuasa dapat mengendalikan nafsu. Puasa sebagai pengendali nafsu manusia, bukan mematikan nafsu manusia. Maka sangat tepat jika berpuasa dapat meningkatkan kesehatan psikis (mental). Karena pada hakikatnya, kegundahan hati akibat stres bukan karena kurang liburan, akan tapi karena kurangnya ibadah. Termasuk puasa.
  3. Sehat Sosial
    Sehat secara fisik dan mental lebih familiar dan lebih mudah untuk menjaganya, bagaimana dengan sehat sosial. Sehat secara sosial hanya bisa didapatkan dengan membangun relasi dan komunikasi yang baik dengan lingkungan sekitar. Bagaimana dengan berpuasa? apa hubungannya dengan kesehatan sosial? coba diamati secara seksama, bagaimana animo masyarakat berbagi saat bulan ramadhan, berbagi takjil, buka bersama dengan kawan serta kolega. Bahkan jika di amati secara seksama, non Muslim pun banyak kebanjiran berkah saat bulan ramadhan dengan ikut berjualan takjil, toko-toko mereka banyak menyediakan kebutuhan ramadhan. Di sinilah letak kesehatan sosial, saling bebagi dan menghormati satu sama lain, tidak ada ke egoisan dan keangkuhan.
  4. Sehat Spritual
    Spritual adalah sesuatu yang berhubungan dengan spirit, semangat untuk mendapatkan keyakinan, harapan dan makna hidup, meyakinkan jiwa, pikiran dan hati untuk selalu dekat dengan sang Maha Pencipta Allah SWT. Kesehatan Spritual bisa di dapatkan setiap waktu, tapi ada waktu yang paling didambakan oleh setiap umat muslim, yaitu bulan ramadhan. Di bulan ini, setiap muslim berlomba-lomba untuk meningkatkan spritualnya, terlebih di sepuluh terahir di bulan ramadhan, karena di sana terdapat satu malam yang ketika melakukan ibadah pahala dan keutamaanya sama dengan seribu bulan, yaitu malam lailatul Qadar. Di sinilah letak kesehatan spiritual pada saat bulan ramadhan.
    Dari empat uraian singkat di atas merupakan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, dan empat-empatnya hanya bisa dicapai saat manusia menjalankan puasa, terutama puasa di bulan ramadhan. Masihkah punya alasan untuk tidak berpuasa?
    Wallahu A’lam.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *